Di tengah krisis lini belakang yang dialami banyak klub, nama Axel Disasi muncul sebagai jawaban buat tim-tim besar Eropa. Pemain asal Prancis ini dikenal punya postur ideal, duel fisik brutal, tapi tetap kalem saat pegang bola. Setelah tampil cemerlang di Ligue 1 bersama Monaco, Axel Disasi akhirnya gabung ke Chelsea — dan langsung jadi bagian penting dari revolusi pertahanan The Blues.
Bukan pemain yang doyan sorotan, tapi lo bakal sadar banget kalo dia ada di lapangan. Dia dominan di udara, pintar baca serangan lawan, dan bisa bangun serangan dari belakang. Di usianya yang masih muda, Axel Disasi udah masuk jajaran bek elite yang siap jadi andalan jangka panjang.
Awal Karier Axel Disasi: Dari Ligue 2 ke Ligue 1
Axel Disasi lahir pada 11 Maret 1998 di Gonesse, Prancis. Karier sepak bolanya dimulai dari bawah banget — dia bukan jebolan akademi PSG atau Lyon, tapi dari tim kecil: Paris FC. Dari sana, dia gabung ke Stade de Reims, dan mulai dapet perhatian setelah tampil konsisten di Ligue 2.
Waktu Reims promosi ke Ligue 1, Axel Disasi langsung tancap gas. Dia jadi starter regular dan bantu tim punya salah satu lini belakang terbaik di Prancis. Bahkan, musim 2019/2020, Reims adalah tim dengan kebobolan paling sedikit di Ligue 1 — dan Disasi jadi kunci utama.
Fakta Awal Karier:
- Klub awal: Paris FC → Reims
 - Debut Ligue 1: 2016 (masih muda banget)
 - Posisi: Bek tengah / center back
 - Kaki dominan: Kanan
 - Ciri khas: Duel udara, tekel tajam, clearances bersih
 
Axel Disasi bukan produk akademi elite, tapi dia buktiin kalau kerja keras dan konsistensi bisa bawa lo ke panggung tertinggi.
Naik Level di AS Monaco: Pemimpin Lini Belakang dan Captain Material
Tahun 2020, AS Monaco resmi rekrut Axel Disasi dari Reims. Harga transfernya sekitar €13 juta — angka yang langsung terlihat murah kalau lo liat kontribusinya selama tiga musim.
Di Monaco, dia bukan cuma jadi bek tengah utama, tapi juga kapten kedua, dan sering banget dipilih buat jadi pemimpin lapangan saat laga-laga penting. Dia juga jadi salah satu bek dengan statistik tekel dan blok tertinggi di Ligue 1, dan sering banget nyetak gol dari set-piece.
Statistik di AS Monaco:
- Laga: 118
 - Gol: 9
 - Assist: 3
 - Interceptions per match: 2.1
 - Duels aerial won: 75%
 - Clean sheet: puluhan
 
Axel Disasi jadi tembok andalan Monaco — dan makin dikenal di Eropa sebagai bek masa depan timnas Prancis.
Gabung ke Chelsea: Salah Satu Transfer Paling Dibutuhkan
Tahun 2023, Chelsea resmi boyong Axel Disasi ke Stamford Bridge dengan nilai transfer sekitar £38 juta. Banyak yang awalnya nanya, “Siapa dia?” Tapi fans Chelsea langsung paham kenapa dia dibeli, begitu lihat dia debut lawan Liverpool — langsung nyetak gol, dan tampil solid banget sepanjang laga.
Dalam kondisi Chelsea kehilangan banyak defender karena cedera (Fofana, Badiashile, Chalobah), kehadiran Axel Disasi jadi penyelamat. Dia langsung nyetel, adaptasi cepat sama gaya high pressing, dan berani banget keluar bawa bola.
Statistik Debut Musim Chelsea (2023/24):
- Laga: 40+ (semua kompetisi)
 - Gol: 2
 - Interceptions: 2.5 per laga
 - Passing akurat: 89%
 - Duels dimenangkan: 70%
 - Tackles sukses: 2–3 per laga
 
Axel Disasi bukan cuma bek bertahan — dia juga playmaker kedua dari belakang.
Gaya Bermain Axel Disasi: Power + Control + Intelligence
Axel Disasi adalah tipikal bek modern yang gak cuma jago ngadepin striker tangguh, tapi juga paham kapan harus build-up, kapan harus sapu bola. Dia tenang banget saat ditekan, gak gampang panik, dan sering banget nyolong bola dari kaki lawan pakai teknik bersih.
Dengan tinggi 1,90 meter dan tubuh atletis, dia juga dominan di duel udara. Tapi yang bikin dia spesial adalah kemampuan membaca permainan, baik saat open play maupun bola mati.
Ciri Khas Gaya Main:
- Strong in tackle, calm under pressure
 - Dominasi duel udara & duel fisik
 - Bisa main di formasi 3 atau 4 bek
 - Punya kemampuan long pass & short build-up
 - Jarang panik, leadership tinggi
 
Axel Disasi adalah bek dengan kombinasi ideal antara fisik dan otak. Bukan cuma kuat — tapi juga smart.
Karier Timnas Prancis: Mulai Dilirik Didier Deschamps
Performanya di Monaco dan Chelsea bikin pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, langsung kasih dia kesempatan. Axel Disasi pertama kali dipanggil tahun 2022, bahkan masuk ke skuad Piala Dunia Qatar 2022 — meskipun saat itu statusnya lebih sebagai pelapis.
Tapi sejak itu, namanya terus ada di daftar timnas. Apalagi saat Prancis butuh rotasi bek tengah — dia sering jadi opsi buat lawan-lawan berat seperti Jerman atau Spanyol.
Statistik Timnas:
- Debut: 2022
 - Caps: 10+
 - Gol: 0
 - Piala Dunia: Runner-up 2022
 - Highlight: Penampilan solid saat jaga Haaland
 
Axel Disasi udah di jalur buat jadi starter tetap timnas Prancis dalam waktu dekat. Potensinya gede banget.
Mentalitas dan Karakter: Fokus, Tenang, Gak Banyak Gaya
Satu hal yang konsisten dari komentar pelatih dan fans adalah: Axel Disasi punya attitude luar biasa. Dia gak neko-neko, gak doyan media, dan kerja keras di balik layar. Dia bukan yang sering muncul di Instagram buat flexing, tapi lebih fokus ke latihan dan konsistensi.
Dia juga gak gampang terpancing emosi. Di lapangan, lo bisa liat ekspresinya jarang berubah. Entah tim unggul atau ketinggalan, dia tetap kalem, tetap instruksi rekan setim, dan gak panik.
Masa Depan Axel Disasi: Siap Jadi Bek No.1 Chelsea dan Timnas
Kalau dia terus tampil konsisten, gak banyak cedera, dan tetap fokus, Axel Disasi punya semua kualitas buat jadi bek tengah utama Chelsea dalam jangka panjang — dan bahkan jadi starter tetap Prancis dalam beberapa tahun ke depan.
Dia udah buktiin bahwa dia bisa tampil di level tinggi, lawan striker kelas dunia, dan tetap kasih performa stabil. Klub-klub besar lain mungkin nyesel gak ngambil dia lebih awal — karena sekarang, harga dia udah bisa naik dua kali lipat.
Kesimpulan: Axel Disasi, Tembok Baru yang Siap Jadi Legend Chelsea dan Les Bleus
Axel Disasi adalah contoh sempurna dari pemain yang naik lewat jalur kerja keras, bukan hype. Dari Paris FC ke Reims, dari Monaco ke Chelsea, dan dari tak dikenal jadi pilar timnas — dia buktiin bahwa kualitas, konsistensi, dan mentalitas bisa bawa lo ke puncak.
Dia bukan bek yang banyak gaya, tapi performanya gak bisa diabaikan. Dia kuat, cerdas, dan siap bertarung buat klub dan negara. Dan kalau terus berkembang, bukan gak mungkin Axel Disasi jadi legenda baru buat Stamford Bridge dan Prancis.

 